Kamis, 24 Juli 2014

Tarif Iklan Di Situs Web

strategi iklan detikcom yg baru bisa jadi bermata dua

pertama, mereka ingin memperluas basis advertiser dg membuka kesempatan bagi lower budget advertiser utk bisa ikut beriklan di sana.

kedua, mereka secara langsung (tidak disengaja) mengirim pesan ke advertiser yg ingin beriklan secara online untuk semata-mata berpatokan pada jumlah pageview sebagai dasar harga iklan. dengan 6 juta pageview perhari (hal depan?), dia bisa menerapkan harga Rp. 1/pv/iklan dan bisa meraih pendapatan yg sangat besar.

untuk situs-situs yang jauh lebih kecil, kalau skema iklan detikcom menjadi acuan bagi para calon advertiser bisa membuat repot. coba dihitung, berapa sih jumlah pageview yang kita punya sehari (hal depan) dan dikalikan Rp.1/pv. Apa masih menguntungkan?
Seperti yang disinggung mas Agus, visitor detikcom adalah repeated visitor. dalam 1 hari, berapa kali kita buka detikcom (kalau saya minimal 10 kali). berapa pageview yang didapat secara akumulasi.. disitulah kelebihan detikcom sbg portal berita yang visitor selalu datang kembali (menciptakan pageview) utk mengecek berita terkini.
strategi lain yang mungkin tepat (imho), justru kita harus melepaskan diri dari bayang2 detik.com. jangan sampai didikte oleh harga iklan mereka. visitor harus disegmentasi dg jelas, dan bisa menawarkan advertiser sesuai dg segmennya. alhasil traffic mungkin tidak terlalu besar namun benar2 segmented. dari sana baru kita menetapkan harga sendiri. Detikcom mungkin raja di portal berita, tapi dia bukan raja di portal iklan properti (spt yg sedang diusahakan rumah123 saat ini), dan di segmen lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar